DPRD Kota Bandung Apresiasi Kreatifitas Peserta Sayembara Logo HJKB ke 213
BANDUNG, MP – Menyambut Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) Ke-213 Pemerintah Kota Bandung mengadakan sayembara Logo HJKB, sayembara ini dilakukan setiap tahunnya agar tetap terjalin sinergi yang baik antara Pemerintah dan warga Kota Bandung.
Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung, Erick Darmadjaya, B.Sc., M.K.P., mengapresiasi partisipasi dan dukungan dari warga Kota Bandung dengan berkontribusi pada desain logo untuk hari ulang tahun Ibu kota Provinsi Jawa Barat tersebut.
“Dengan diselenggarakannya Sayembara Logo HJKB Kota Bandung setiap tahunnya, menjadi momentum yang tepat untuk menciptakan sinergi yang baik antara Pemerinta Kota Bandung dan masyarakat,” ujarnya, pada Launching Logo HJKB Ke-213, di Hotel El Royale, Bandung, Minggu (27/08/2023).
Menurut Erick, melalui sayembara tersebut maka dapat menjadi salah satu wadah untuk menyalurkan kreatifitas dari anak muda, khususnya di Kota Bandung.
“Kita bisa melihat banyaknya ide kreatif yang diciptakan anak muda melalui Logo HJKB setiap tahunnya. Tidak hanya keunikan pada setiap desain yang dibuat, tetapi unsur makna dan identitas Kota Bandung yang tertuang pada logo-logo tersebut,” katanya.
Ia juga mengucapkan selamat kepada pemenang sayembara logo HJKB Ke-213, dengan harapan dapat memberikan semangat baru bagi warga Kota Bandung.
“Pada kesempatan ini, selamat kepada pemenang, semoga logo yang hari ini akan di-launching menjadi semangat baru bagi kita semua untuk Bandung Juara,” ucapnya.
Nama Ari Riadi menjadi pemenang dari sayembara logo HJKB Ke-213. Sebelumnya ada lima besar yang bersaing termasuk dirinya pada sayembara tersebut. Dengan keberhasilannya, ia pun meraih hadiah sebesar Rp15 juta.
Ia menjelaskan, inspirasi logo diperoleh dari tema yang sudah ditentukan yakni, “Bersatu, Berkarya, dan Kolaborasi untuk Bandung Unggul.”
Menurut Ari, hal terpenting ada pada konsep dasarnya yang linier dari bawah sampai atas. Lebih jauh, secara garis besar makna dari logo yang diciptakannya, yaitu garis bagian bawahnya adalah irisan dari tiga buah lintasan yang berarti bersatu.
“Kemudian ada tiga buah garisan yang bergerak secara diagonal dan vertikal adalah aktivitas berkarya. Lalu, dua buah garis yang saling mengiring itu bermakna kolaborasi. Terakhir adalah penggunaan elemen pilar pada Jembatan Pasupati yang merupakan perwujudan titik tertinggi ketercapaian Bandung sebagai kota yang unggul,” ujarnya.***