Pemkot Bandung Siapkan Solusi Konkret Atasi Banjir di Kelurahan Mekar Mulya
BANDUNG, MP – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan langkah konkret dalam menangani persoalan banjir yang kerap melanda wilayah Kelurahan Mekar Mulya, Kecamatan Panyileukan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat kegiatan Siskamling Siaga Bencana ke-17 di Kelurahan Mekar Mulya, Selasa 14 Oktober 2025.
Farhan mengatakan, Pemkot Bandung telah menerima sejumlah keluhan dari warga dan Forum RW terkait permasalahan aliran air yang belum optimal mengalir ke kolam retensi.
“Kami sudah turun langsung ke lapangan. Ada keluhan dari Forum RW tentang alur air agar bisa masuk ke kolam retensi. Perubahannya tidak bisa dilakukan seketika, tetapi akan kita tangani melalui program dana prakarsa,” jelas Farhan.
Menurutnya, dana prakarsa yang diberikan pemerintah untuk setiap kelurahan berkisar antara Rp100 juta per tahun. Dana tersebut diharapkan mampu membantu penanganan infrastruktur dasar, termasuk perbaikan sistem drainase dan pengendalian banjir.
“Ini pekerjaan yang harus melibatkan dinas perencanaan dan tata ruang supaya hasilnya maksimal,” ujarnya.
Farhan juga terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat. Dalam kunjungan tersebut, hadir pula anggota DPRD Kota Bandung yang memiliki daerah pemilihan di wilayah tersebut.
“Kebetulan ada anggota dewan juga yang dapilnya di sini. Kita akan usulkan perbaikan khusus agar bisa dianggarkan lebih besar di tahun berikutnya,” tambahnya.
Selain soal banjir, Farhan menyoroti pengelolaan sampah di kawasan tersebut. Ia meminta masyarakat dan media turut memantau efektivitas fasilitas pengolahan sampah organik di sekitar Pasar Induk.
“Saya belum meninjau langsung, tapi berdasarkan laporan, sampah organik sudah tertangani. Kalau memang masih ada kekurangan, kami akan tindak lanjuti,” katanya.
Ia mengatakan, upaya penanganan banjir dan sampah harus berjalan beriringan. Menurutnya, pengolahan sampah adalah satu-satunya solusi jangka panjang untuk mencegah penyumbatan saluran air.
“Enggak ada cara lain selain pengolahan. Hanya itu,” tegasnya.
Berdasarkan data dari dokumen profil kelurahan, wilayah Mekar Mulya memiliki luas 121,52 hektare dengan 6 RW dan 37 RT, serta kondisi geografis datar yang membuatnya rawan genangan saat hujan deras.
Salah satu titik banjir berada di Jalan Pamekar Timur XXI RW 04, yang kerap tergenang hingga 3–4 jam dengan sekitar 20 rumah terdampak.
Farhan menambahkan, saat Pemkot Bandung juga membuat sistem kerja baru yang memungkinkan koordinasi langsung di tingkat kelurahan melalui Siskamling Siaga Bencana.
“Itulah sebabnya saya akan selalu berkantor di kelurahan setiap hari Senin sampai Jumat. Kalau kelurahan berhasil mencapai status Kawasan Bebas Sampah (KBS), maka akan ada insentif tambahan,” ujarnya. ***