2018 Swasembada Beras Dapat Kembali Tercapai
NGAMPRAH, MP – Sejak 2009 hingga 2017 Kabupaten Bandung Barat terus menerus mengalami swasembada beras atau surplus, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bandung Barat klaim swasembada beras tahun 2018 akan kembali tercapai, walaupun ada ancaman cuaca ekstrem, konversi lahan, sumber daya alam (SDA) dan beberapa faktor lainnya. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Ida Nurhamida di Ngamprah, Senin (19/2/2018).
“Kami yakin tahun 2018 swasembada beras dapat kembali tercapai, untuk itu kami sudah siapkan beberapa upaya untuk mengantisipasi berbagai kendala seperti konversi lahan. Dimana berdasarkan penelitian Pemprov Jabar setiap tahun, lahan padi di Jawa Barat menyusut 5 persen, cuaca ekstrem, serta ketersediaan air hingga peningkatan jumlah penduduk yang sekarang mencapai 1,7 juta jiwa,” ujar Ida.
Kabupaten Bandung Barat setiap tahunnya terus memberikan kontribusi beras baik tingkat provinsi maupun nasional. Semua itu bisa tercapai, karena Kabupaten Bandung Barat mampu menyukseskan program Peningkatakan Produksi Beras Nasional (P2BN), tambah Ida.
Kabupaten Bandung Barat melebihi target provinsi dari sisi produktivitas GKG yang mencapai 6,5 ton/hektare, sementara provinsi hanya 6,1 ton/hektare dengan luas lahan pertanian secara total di Kabupaten Bandung Barat mencapai 130.577 hektare.
“Kami mampu memenuhi kebutuhan beras seluruh masyarakat yang saat ini tingkat konsumsi beras mencapai 98 kg beras per tahun per jiwa. Tahun 2017, kami mampu mencapai produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 304.618 ton,” terang Ida seraya menyebutkan,
Selain target swasembada beras, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus memberikan bantuan untuk mendorong kesejahteraan para petani, “Mulai dari traktor, pompa air dan beberapa bantuan alat lainnya. Bantuan tersebut bersumber dari APBD yang akan disalurkan tahun ini,” pungkas Ida. ( Bbg )