Muhammadiyah Menyelenggarakan Diskusi Sosialisakan Kang Pisman
Bandung, MP – Salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyelenggarakan Diskusi ‘Menakar Permasalahan Sampah di Kota Bandung’ di Aula Al-Irfani, Jalan Kadipaten Raya, Antapani, Kota Bandung, Sabtu (14/3/2020). Diskusi ini merupakan salah satu upaya Muhammadiyah menyosialisasikan dan menyukseskan program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman).
Nara sumber diskusi ini di antaranya, Dirut PD Kebersihan Gun Gun Saptari Hidayat dan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dedy Dharmawan
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat mengapresiasi sosialisasi dan edukasi melalui diskusi tentang lingkungan hidup tersebut, khususnya berbicara mengenai sampah di Kota Bandung.
“Saat ini gerakan sosialisasi edukasi Kang Pisman, pengelolaan sampah di Kota Bandung terus bergerak salah satunya dengan diskusi ini. Saya senang dengan respon positif dari DPD Muhammadiyah,” katanya usai membuka acara diskusi.
Menurut Oded, Muhammadiyah Kota Bandung bisa mengumpulkan semua instrumen kepengurusan dari pendidikan sampai pimpinan cabangnya untuk membuat gerakan Kang Pisman lebih luas.
“Mereka kumpul di sini untuk sosialisasi Kang Pisman, mereka nyatakan siap. Harapan saya tentu saja dengan contoh Ormas Islam yang bergerak, kolaborasi dengan Pemkot bisa diikuti yang lainnya juga,” katanya.
“Terpenting kesadaran masyarakat. Semua harus bersama-sama menuntaskan permasalahan ini, dengan cara kolaborasi. Kalau Mang Oded sendiri itu tidak bisa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Kota Bandung, Hasan Arief mengatakan, diskusi tersebut diperlukan agar Pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama mengatasi persoalan sampah, terutama dimulai dari lingkungan pendidikan.
“Masyarakat perlu diedukasi, yang paling mendasar itu di wilayah pendidikannya karena mereka yang akan melakukan berikutnya dalam pengelolaan sampah ke depannya,” katanya.
Ia pun menganggap untuk persoalan sampah ini merupakan tanggung jawab bersama.
“Kita mengadakan diskusi ini bukan karena kebijakan Pemkot. Melainkan sebagai organisasi kemasyarakatan Islam, kita semua punya tanggung jawab bagaimana menyikapi dan menata suatu lingkungan yang dikehendaki dalam Alquran dan Sunnah,” ucapnya.
Hasan berharap dengan pertemuan tersebut ke depannya ada sinergi dan pembagian tugas di wilayah masing-masing, seperti dalam lingkungan pendidikan menciptakan kurikulum dan silabus yang dapat mengedukasi penanganan sampah.
“Kita mengharapkan paling tidak yang akan dicapai itu membentuk suatu karakter dan budaya masyarakatnya,” katanya. (***)